watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

HOTEL NIKMAT

Cerita ini terjadi sekitar 1995 yang lalu saat saya
masih kuliah di semester satu sebuah perguruan
tinggi di Jakarta. Nama saya denny, sekarang
saya bekerja sebagai system engineer suatu
perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Ceritanya begini. Pada suatu pagi saya ditelepon
oleh seorang kawan lama saya yang bernama
Herry, yang baru datang dari Bandung untuk
suatu keperluan. Kebetulan sekali saat itu saya
tidak ada kuliah, sehingga dapat bebas pergi ke
mana pun. Sesampainya di sana ternyata teman
saya telah lama menunggu di kamarnya, dan
saya pun masuk, tetapi tidak lama kemudian,
Herry pamit kalau dia ada janji mau pergi ke
kantor temannya di Jl. Rasuna Said dan saya pun
menunggu di kamarnya sampai Herry pulang.

Ternyata menunggu merupakan suatu yang sangat menjengkelkan, tak terasa telah satu jam kupindah-pindahkan channel televisi dari CNN sampai STAR TV, tapi semua terasa membosankan, sehingga pada suatu ketika bel di kamar berbunyi, ting tong.. ting tong, malas kubuka pintu.

Terlihat sesosok tubuh wanita dengan tinggi kurang lebih 167 cm dengan rok span dan pakaian kerja, seksi dengan dada kupikir sekitar 36B. “Permisi, mau bertemu Bapak Herry ada?” tanyanya.

“Mm.. oh Bapak Herry sedang pergi ke Jl. Rasuna Said, ada janji?” tanyaku.

“Ya.. boleh saya menunggu?” tanyanya. “Silakan”, jawabku sambil mengajak dia masuk.

Wanita itu pun masuk dan duduk di sofa. Jam saat itu menunjukkan pukul 10 pagi.

“Mbak ini siapa ya?” tanyaku memberanikan diri.

“Saya Selly, utusan dari cabang Bandung yang menjemput Pak Herry ke mari”, jawabnya.

“Ooo.. perkenalkan saya Denny, teman Herry.”

Selly memang sosok wanita ideal. Selain anggun, dia juga cantik, kalau dilihat mirip Drew Barrymore. Jam menunjukkan pukul 11.00, dan Herry belum pulang juga. Aku sudah gelisah juga, soalnya di kamar hotel begini bersama seorang wanita cantik. Perlahan-lahan kuberanikan untuk duduk di sebelah Selly.

“Mmm.. gimana ya Mbak.. kok belum datang juga Herry”, kataku membuka kebisuan.

“Ah.. nggak apa kok, kan ada Mas Denny”, jawabnya sambil memegang tanganku. Wah lampu hijau nih pikirku. Gila juga nih orang, aku sempat grogi dipegang kayak gitu.

“Mau ke kamar kecil bentar ya Denn.. di mana sih tempatnya?” tanyanya manja.

“Di situ tuh”, kataku cuek. “Nitip tasnya ya!” katanya lagi, dan Selly pun masuk ke kamar kecil. “Awww.. awww.. tolong Den.. ada kecoa..” jeritnya dari dalam kamar mandi.

Kupikir mana mungkin sih di hotel bintang lima macam begini ada kecoa. Tapi aku bangkit juga menuju kamar mandi. Baru sampai di depan pintu kamar mandi Selly sudah menarik tanganku.

“Masuk.. sini..” katanya sambil menutup pintu.

Kulihat Selly sudah melepaskan rok spannya, hanya tinggal CD sama baju saja. Dan dia pun langsung mencium mulutku.

Aku yang belum siap mental malah menghindari ciumannya.

“Mana kecoanya?” tanyaku pura-pura bodoh.

Habis baru sekali ini sih aku dibegitukan oleh wanita.

“Ini nih masuk ke dalam celana”, jawabnya cuek. Dia terus berusaha menciumi mulutku, lama kelamaan aku terangsang juga.

Gantian kuciumi juga mulutnya. Sekitar tiga menit acara pagut- memagut itu pun berlangsung. Kupraktekan cara mencium yang sering kulihat di film porno.

Kemudian tanganku pun segera merambah bukit kembarnya dari celah-celah bajunya.

Gila benar ini anak, ternyata dia tidak memakai BH. Langsung kumainkan bukit kembarnya dan kupelintir sedikit-sedikit putingnya. Terasa putingnya mengeras, kata orang sih tanda- tandanya sudah terangsang.

“Awww.. pelan- pelan dong Den”, protesnya saat kupelintir putingnya. Terus kuciumi lehernya yang jenjang,

Selly pun cuma mendesah,

“Aah.. hmm.. ahh.. Deenn..”

langsung kubuka bajunya dan semakin terpampang jelas gundukan di dadanya yang menggairahkan. Kuciumi kedua bukit kembarnya dan kujilat-jilat putingnya, lagi- lagi dia bergumam,

“Terus Den.. ahh.. ouchh..”

aku melanjutkan menciumi pusarnya, terus ke bawah pusarnya. Terpampang dengan jelas rambut tipis berbentuk segitiga di pangkal pahanya. Kujilati sepuas-puasnya.

Setelah itu dia kubimbing duduk di samping
bathtub dan duduk di situ. Terus dia kusuruh
membuka pahanya. Ooh, seperti ini toh liang
kemaluan wanita. Soalnya seumur-umur baru
kali ini aku melihat langsung yang asli. Langsung
saja kulihat dari dekat. “Kok diliatin doang Denn..
dijilatin donk”, kata Selly. Aku diam saja, terus
kusibakan bibir kemaluannya dan terlihat di situ
daging yang menonjol. Barangkali ini yang
disebut klitoris pikirku. Terus dengan iseng
kupelintir daging itu pelan-pelan. “Ahh.. ouhh..
Denn.. ahh.. terus Den.. mainin klitorisku ahh”,
wah benar juga pikirku. Terus perlahan
kupegangi dalamnya, kok agak lembab dan
basah. Wah rupanya Selly terangsang berat nih.

Kulihat lebih dekat lagi, tiba-tiba saja tangan Selly
membenamkan kepalaku ke dalam pangkal
pahanya. “Jilatin dong Den.. ahh.. ahh.. jangan
nakal, gitu dong.. masa cuma diliatin aja”, aku
pun terus menjilati kedua bibir kemaluannya.
Mmm.. terus kujilati juga klitorisnya dan cairan
yang ada di situ rasanya asin-asin nikmat dan
baunya itu loh bikin batang kemaluanku semakin
mengeras saja. Terus kujilati dengan ganas
klitorisnya sambil kugigit sedikit. “Ahh.. Denn..
ouchh.. Denyy.. akkhh.. akkuu.. akkh.”
Terlihat cairan semakin deras saja yang keluar
dan Selly semakin membenamkan kepalaku ke
dalam kemaluannya. Wah rupanya Selly sudah
klimaks nih, “Ahh.. Denn ouchh.. aku keluarr..”
katanya. Kujilati semua cairan yang keluar dari
kemaluan Selly. Terus dia pun berdiri dan
menuju ke tempat tidur. Wah gila nih
perempuan, masa aku dianggurin, pikirku. Aku
terus mengikuti dia pergi ke tempat tidur.

Rupanya dia duduk di samping tempat tidur.

“Sini deh Den.. gantian aku yang mainin
kontolmu”, katanya. Aku menurut saja dan aku
rebahan di tempat tidur dengan kaki di lantai.

Terus Selly mulai memainkan kemaluanku dari
luar celana dalam. Dia jilati batang kemaluanku
yang dari tadi sudah sangat tegang, terus
dibukanya CD-ku pakai giginya. “Wah nih orang
pasti kebanyakan lihat film-film gituan”, pikirku.
Setelah CD-ku lepas, gantian dia mainkan
kantong kemaluanku, dia jilati ke atas dan ke
bawah. Rasanya sungguh mengejutkan. Terus
dia pegangi batangku dengan kedua tangannya
dan dijilat-jilatin kepalanya sambil matanya
melihat ke arahku. Langsung dia benamkan
seluruh batang kemaluanku ke dalam mulutnya
dan dikocok-kocok pakai mulutnya yang mungil.

“Oohh.. Selly.. akhh.. uhh”, desahku merasakan
nikmat di sekujur batangku. Sambil terus
mengulum-ngulum batang kemaluanku, dia pun
memijit-mijit buah kemaluanku, rasanya linu-linu
nikmat.
Setelah berlangsung 5 menit, Selly pun mulai
bosan dengan permainannya. “Den, kita main
beneran yuk”, katanya. Aku pun tanpa berpikir
langsung menjawab dengan semangat 45,
“Ayoo!” Selly langsung duduk di atas pahaku dan
memegang batang kemaluanku sambil
diarahkan ke dalam lubang kemaluannya. Bless..
seluruh batang kemaluanku masuk ke dalam
liang kemaluannya. Terasa lembab dan nikmat
tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. “Ahh..
mm.. uhh.. aahh..” desah Selly sambil merem
melek menikmati pergesekan batang
kemaluanku dengan liang kemaluannya. Tak lupa
tangannya pun ikut-ikutan memegangi kedua
buah dadanya. “Ohh.. Denny.. akhh.. uhh..
yeahh.. Dennyy.. ahh.” Aku pun dengan reflek
mengimbangi permainannya dengan menaik-
turunkan batang kemaluanku, sehingga
terdengar bunyi pluk.. pluk.. ketika batang
kemaluan dan liang kemaluan berbenturan.
“Ahh.. oughh.. mmhh.. ahh..” desah Selly.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Selly pun makin menjadi-jadi, dia pun kemudian
memegangi rambut kepalanya dan kurasakan
gerakannya semakin liar, “Ahh.. uhh.. ahh.” Aku
bantu merangsangnya dengan memegangi
kedua payudaranya. Tak lama kemudian Selly
pun menjerit, “Dennyy.. ahh.. ouhh.. akuu..
mau.. keluar.. ahh..” Di kepala batang
kemaluanku pun terasa ada aliran yang tak dapat
dibendung lagi, “Kita keluar sama-sama Sell..
ahh.. ouhh..” Kurasakan cairan hangat
menyemprot pada kepala batang kemaluanku
dan menyebabkan kepala batang kemaluanku tak
dapat menahan aliran yang deras dari dalam
batang kemaluanku. “Ahh.. aku keluarr.. Selly”,
teriakku. “Akuu.. jugaa.. Denny.. akhh.”
Kemudian kami pun lemas dan tertidur sampai
pukul 5 sore.

Sampai tiba-tiba terdengar bunyi bel, tet.. tet..
wah gila nih, Herry pulang. Langsung saja
kubangunkan, “Selly.. Sell.. Selly.. bangun..”
ternyata Selly tidur dengan nyenyaknya. Aku
cuek saja soalnya susah kalau membangunkan
orang yang tidur dengan berjuta kenikmatan.
Akhirnya pintu hotel kubuka, ternyata wanita
bule yang mengetuk pintu. “Excuse me.. Is this
Mr. John’s Room, 513?” tanyanya. “Oh.. No, I
think.. its beside this room”, jawabku sekenanya
dan wanita bule itu pun pergi ke kamar sebelah.

Setelah dibel berkali-kali ternyata tidak ada
orangnya. Dia pun pergi ke arahku lagi. “He is
not in his room”, katanya. “Bisa sa.. ya.. tunggu
di sini?” katanya. Wah bisa juga dia ngomong
Indonesia, pikirku. “Oh.. sure.. tentu”, kataku.
“silakan masuk.” Dia pun duduk di sofa. Karena
kamar ini termasuk luas, sekitar 7×7 meter,
maka Selly yang tertidur di springbed tak
kelihatan.

Anda dari mana?” tanyaku membuka pembicaraan. “Oh.. I come from USA, Nevada”, katanya. “Oh.. Las Vegas”, kataku. “Anda sudah menikah?” tanyaku lagi. “Ya.. saya.. menikah 2 tahun lalu dan saya sudah cerai selama setahun”, katanya lagi. Wah kesepian juga nih cewek, pikirku. Kalau dilihat-lihat wanita ini tingginya sekitar 170-an, wajahnya mirip-mirip Dana Scully-nya X-File, usianya sekitar 30-an. Kalau dilihat bodinya sih mantap juga. Rambutnya sebahu, matanya biru, bibirnya, wah sensual sekali.

“Can I know your name?” tanyaku. “Jessica”, katanya sambil mengulurkan tangan. “Denny”, kataku. “What is your job Denny?” tanyanya. “I’m student”, kataku. “What major?” tanyanya. “Informatics”, kataku. Wah bisa-bisa dua jam cuma nanya masalah sekolah nih pikirku. Harus dihentikan nih. Kuberanikan tanya soal lain. Sambil pindah duduk ke samping Jessica. “Can I know something about life?” tanyaku. “Yah.. apa? please in Indonesian, cause I think you can not speak fluently in english”, katanya. Wah ketahuan deh modalku, pikirku. “Ini agak pribadi, nggak apa-apa?” tanyaku. “No problem, cause I think kamu orang baik- baik”, katanya. “Kalau udah cerai, gimana kamu memenuhi kebutuhan biologismu?” tanyaku. “Maksud kamu seks?” tanyanya. “Yes..” kataku mantap. “Saya bisa main seks kapan saja, dan dimana saja dengan orang yang kusuka, that’s menyebabkan my husband menceraikan saya.” Wah gila juga nih cewek pikirku. “Kamu pernah main seks Denny?” tanyanya. “No..” jawabku.

Dia pun tersenyum melihatku, terus lihat wanita tergolek di atas ranjang. Wah ketahuan deh kalau menipu. “Siapa dia Denny?” tanyanya. “She is my sister”, jawabku sembarangan. “Oh.. jadi kamu betulan belum pernah ya.. mau belajar sama saya, Denny?” tanyanya. “Wah mau sekali Jessy”, kataku mantap.

“Sini Denny.. kamu ke depanku.. apa your sister tidak marah kalau lihat kita Denny?” tanyanya. “Nggak apa-apa Jessy”, kataku sambil mendekat ke depannya.

Terus dia membuka bajunya. “Sini Denny.. kamu pegang dada saya”, katanya. Terus kupegangi susunya yang ukurannya 36C. “And cium bibirku Denny”, katanya. Aku tanpa dikomando langsung menciumi bibir Jessica. Langsung mulut kami beradu, kulumat bibir yang sensual itu dan lidah kami pun saling berbelit,

“Ouchh.. mm..”

terus aku langsung turun ke lehernya yang jenjang dan dia pun mendesah

, “Aahh.. mm.. ouchh.. ssh.. Denn..

kamu membuat akuu.. ahh..”

Kulanjutkan ke susunya, kulumat kedua putingnya pakai mulut.

“Ahh.. ouhh.. shh.. Dennyy.. oo.. kamu memang nakal baby, yeahh.. ahh..” Terus kubuka rok spannya dan CD-nya, langsung kuturun ke pangkal pahanya. Kujilat habis kemaluannya dengan rakus. “Aahh.. stop Dennyy.. akan kuberikan gaya favoritku kepadamu”, katanya. Padahal sudah basah liang kemaluannya. Sepertinya dia sudah terangsang berat. Langsung saja kulepaskan celana jeans-ku, dan kemudian Jesicca pun membantu melepaskan CD-ku sambil memegang batang kemaluanku yang 7 inchi.

“Kemaluan yang bagus”, katanya sambil
meremas batanganku yang sudah tegang berat.
“Coba kamu duduk di kursi ini sayang”, katanya.
Aku pun duduk dan terus dia duduk di atas
kedua pahaku. Wah asyik juga nih kayaknya.

Terus dia memegang kemaluanku yang sudah
tegang berat dan dia arahkan ke dalam lubang
kemaluannya dan dia pun duduk di atasku,
bless.. kemaluanku pun masuk ke dalam liang
kemaluan Jesica. Dia lalu menggoyang-
goyangkan pinggulnya naik turun. “Ouchh..
yeahh.. mm.. oohh.. ohh.. ini seperti naik kuda
saja, Denny”, katanya. “Aakkhh.. oukkhh.” Aku
pun mengimbangi dengan menaik-turunkan
pinggulku.

“Mmm.. akhh.. sshh.. ukhh.. akh..
Denyy.. ukhh.. yeajjhh.. yeahh.. oukhh..” Tiba-
tiba saja Jessica teriak-teriak tak keruan dan tak
lama kemudian.. “Dennyy.. aku keluaarr..” terasa
panas cairan menyembur dari lubang
kenikmatan Jessica dan tanpa kulepaskan masih
saja kukocok lubang kemaluan Jessica dengan
batang kemaluanku. “Yeah.. ouchh Dennyy..
tolong berhenti Denny.. akhh.. ouchh..” masih
tetap saja kukocok. Malahan tambah kencang
frekuensinya. “Tolong.. hentikan sayang akkhh..
akhh..” Tanggung nih pikirku. Tiba-tiba saja
Jessica meronta dan karena sudah diambang
klimaks. Begitu Jessica mencabut cengkeraman
liang kemaluannya pada batang kemaluanku,
langsung saja cairan sperma yang sudah di
ujung kepala keluar semua. “Oouchh.. baby..”
langsung saja mulut Jesicca menyambar kepala
kemaluanku dan dilumatnya habis cairan di
kepala kemaluanku.

Tiba-tiba saja Selly terbangun, “Dennyy..
Dennyy..” aku dan Jessica kaget bukan main.
Untungnya aku bisa mengatasi keadaan yang
sangat gawat ini.
“Ada apa sayang? enak ya tidurnya”, kataku
tanpa dosa. Untunglah Selly dapat memahami
keadaan ini.

“Denn.. siapa tuh?” tanyanya, dan Jessica pun
masih dengan telanjang bulat mendekati Selly
dan berjabat tangan.
“Jessica”, katanya.
“I’m sorry.. udah ganggu tidurmu ya?” kata
Jessica.

Tanpa berkata apa-apa, Selly malah langsung
menciumi Jessica. Wah nggak aku sangka,
ternyata si Selly ini biseks dan Jessica mungkin
karena terbawa oleh Selly juga mengikuti saja.

Kedua wanita itu pun terhanyut dalam
permainannya. Aku dari sofa cuma mangamati
permainan mereka. Selly kemudian menciumi
seluruh leher Jessica dan Jessica pun meraba
pantat Selly. Kemudian Selly mencium dan
menjilati buah dada Jessica. “Ohh.. uchh.. sshh”,
hanya kata itu yang mencuat dari mulut Jessica.

Kemudian Selly pun turun ke perut Jessica dan
kemudian menjilati dengan rakusnya. Tak lama
kemudian Jessica rebah di atas spring bed dan
kakinya diletakkan di lantai. Selly kemudian
menciumi seluruh permukaan kemaluan Jessica
mulai dari bibir-bibirnya. “Kamu memang
pemain yang hebat sayang, mm.. ukhh.. ss..”
kata Jessica. Selly pun mulai menjilat-jilat dan
mengaduk isi kemaluan Jessica tanpa kompromi.

Dengan lidahnya dia mulai merangsang seluruh
syaraf yang ada di vagina Jessica dan dengan
reflek pinggul Jessica pun bergerak-gerak ke atas
dan ke bawah mengimbangi jilatan-jilatan yang
menimpa pada pangkal pahanya.
“Aahh.. uhh.. yess.. ohss.. babyy..” jerit Jessica
saat Selly menjilati klitorisnya dan menggigit-gigit
klitorisnya pelan-pelan. Tampak terlihat kemaluan
Jessica bertambah basah saja. Tak lama
kemudian mereka pun berhenti dan melihat ke
arahku. “Wah gawat, bisa jadi pejantan buat
mereka berdua nih”, pikirku khawatir.

“Hey Denny.. mau gabung?” tanya Selly sambil
tersenyum nakal.
“Ah nggak.. aku liat aja.. udah capek”, jawabku.

Mereka pun melanjutkan aksinya. Sekarang
kayaknya mereka mau 69. Eh tapi tunggu dulu,
ternyata Jessica mengambil tas hitamnya di atas
meja dan mengambil sesuatu. Oh ternyata dia
bawa vibrator yang berbentuk batang kemaluan.

“Hi.. Selly.. kamu akan lebih nikmat dengan alat
ini”, kata Jessy sambil memberi vibrator ke Selly.
Kemudian Jessica pun kembali duduk di
sampingku. Terlihat Selly langsung
menghidupkan vibrator tersebut dan
memasukkannya ke dalam liang vaginanya.

“Aahh.. ohh.. ujhh.. ss..” jerit Selly kesenangan
dengan mainan barunya. “Hai Jessy.. mainan ini
bener-bener dahsyat shh.. ohh”, katanya sambil
merem-melek. Jessica pun tersenyum di
sampingku sambil mengelus-elus batang
kemaluanku yang sudah tidur. “Lebih dahsyat
pake ini..” sahut Jessica. Wah diperlakukan
demikian tentu saja kemaluanku bangkit lagi.
“Mau lagi Denn?” tanya Jessy.
“Tidak!” jawabku.
“Sure?” katanya sambil mulutnya turun
mendekati batang kemaluanku dan dia pun
nmenjilat-jilat biji kemaluanku dari bawah ke
atas. “Please relax Denny”, aku pun sambil
tiduran menikmati jilatannya. “Ahh.. ouckhh..
shh.. aku hampir keluar Jessyy..” jerit Selly saat
dia mencapai orgasme dengan vibrator. Jessy
pun sudah nggak menghiraukan jeritan Selly. Dia
sudah asyik dengan kemaluanku dan dia mulai
menjilati kepala kemaluanku dan memainkan
lidahnya di ujungnya. Hal ini membuatku sangat
geli dan nikmat. “Jessyy.. sshh, uch..” dan Jessy
pun mulai memasuk-keluarkan batang
kemaluanku di kerongkongannya dan setelah 10
menit acara kulum batang kemaluan, aku pun
menjerit, “Jessyy.. aku mau keluaarr..” dan air
maniku pun bercucuran di muka Jessy. “Ah enak
sekali”, kata Jessy sambil tersenyum genit.
Akhirnya kami bertiga pun tertidur. Sampai
akhirnya sekitar pukul 6 pagi terbangun dan
kami beriga kembali ke tempat masing-masing.


Adult | GO HOME | Exit
1/2855
U-ON

inc Powered by Xtgem.com